Rangkuman Materi Sosialisasi dan Pembentukan Kepribadian, Sosiologi Kelas 10 PDF
Pada artikel ini marikuliah.com akan memberikan rangkuman materi sosialisasi dan pembentukan kepribadian, materi sosiologi kelas 10 semester 2 kurikulum 2013 revisi terbaru.
Rangkuman Materi Sosialisasi dan Pembentukan Kepribadian
Pada awal semester dua kamu akan belajar tentang materi sosialisasi dan pembentukan kepribadian. Yuk simak rangkuman materi ini hingga akhir.
1. Pengertian Sosialiasi
Sosialisasi adalah suatu istilah yang dapat diartikan sebagai bergaul. Dalam sosialisasi kita akan mempelajari banyak hal seperti nilai, pola perilaku, dan norma. Agar lebih faham apa yang dimaksud dengan sosialisasi? Yuk simak penjelasan sosialisasi menurut para ahli di bawah ini:
Charlotte Buhler
Menurut Charlotte Buhler, sosialisasi merupakan proses membantu para individu belajar serta menyesuaikan diri pada seperti apa cara hidup serta cara perpikir suatu kelompok masyarakat.
Koentjaraningrat
Menurut Koentjaraningrat, sosialisasi adalah seluruh proses yang mana individu semenjak kanak-kanak hingga dewasa, mengalami perkembangan, mengenali, berhubungan, serta sesuaikan diri bersama individu yang lainnya.
Irvin L. Child
Menurut Irvin L. Child sosialisasi adalah segenap proses yang menuntut individu untuk mengembangkan potensi perilaku aktual yang diyakini kebenarannya serta sudah dijadikan sebagai kebiasaan bersama sesuai dengan standar kelompoknya.
Peter L. Berger
Sosialisasi merupakan proses yang mana kalangan anak belajar untuk menjadi anggota beradaptasi pada masyarakat.
2. Tujuan Sosialisasi
Sosialisasi memiliki tujuan, berikut di antaranya:
- Memberikan seseorang pengetahuan tentang pengetahuan yang di butuhkan untuk keberlangsungan hidupnya kelak di tengah kehidupan masyarakat yang mana akan menjadi anggotanya.
- Untuk membantu individu dalam mengembangkan kemampuan komunikasi dengan efisien dan efektif, serta dapat mengembangkan kemampuan untuk menulis, membaca, dan juga bercerita.
- Untuk meningkat rasa mawas diri yang tepat.
- Mengetahui nilai serta kepercayaan poko yang terdapat pada masyarakatnya.
Tahap-Tahap Sosialiasi
Tentunya penyesuaian diri terhadap lingkungan terjadi secara berangsur-angsur. Proses ini terjadi sering perluasan serta pertumbuhan pengetahuan dan penerimaan setiap individu pada norma dan nilai yang terdapat pada suatu lingkungan masyarakat.
Nah, menurut George Herbert Mead, sosialisasi memliki 4 tahapan yakni sebagai berikut:
- Tahapan Persiapan (Preparatory Stage)
- Tahap meniru (Play Stage)
- Tahap siap bertindak (Game Stage)
- Tahap penerimaan norma kolektif (Generalizing Stage)
3. Faktor yang Mempengaruhi Sosialisasi
Ada dua faktor yang dapat mempengaruhi sosialisasi yakni faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik, berikut uraiannya:
Faktor Intrisnsik
Sejak saat lahir, manusia memiliki pembawaan bakat, ciri, serta kemampuan khusus yang diturunkan oelh kedua orang tuanya (genetik).
Faktor Ekstrinsik
Ketika bayi manusia mulai tumbuh dewasa mereka akan mendapatkan pengaruh dari lingkungannya, bahkan sejak saat baru lahir. Faktor ini dapat berupa kebiasaan, adat, norma, nilai, sistem sosial, dan sistem budaya serta sistem pencaharian.
4. Pola Sosialisasi
Terdapat dua pola dalam sosialisasi, berikut penejelasannya:
Sosialisasi Represif
Sosialisasi represif adalah pola sosialisasi dengan kepatuhan dan hukuman sebagai inti gerak individu. Individu dituntut untuk tunduk terhadap suatu aturan, serta siap untuk dihukum jika berbuat kesalahan atau melanggar aturan. Pola sosialisasi ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Menghukum yang bersalah.
- Terdapat imbalan materil dan hukuman.
- Kepatuhan seorang anak kepada kedua orang tuanya.
- Perintah merupakan cara sosialisasi.
- Sosialiasasi nonverbal atau sosialisasi searah berasal dari kedua orang tuanya.
- Sosialisasi berpuasat kepada kedua orang tua.
- Keluarga biasanya mendominasi.
- Anak berharap kepada orang tuanya.
Sosialisasi Partisipatif
Pada pola sosialisasi yang ini, bahasa merupakan sarana terbaik sebagai salah satu alat agar dapat membentuk hati nurani anak, serta sebagai salah satu perantara pada pengembangan diri. Berikut ini alah ciri-ciri dari pola sosialisasi partisipatif:
- Memberi imbalan untuk perilaku yang baik.
- Memberi hukuman sebagai simbolis.
- Anak memiliki otonominya.
- Interaksi sebagai salah satu bentuk komunikasi terbaik.
- Komunikasi verbal terjadi dua arah.
- Sosialisasi berpusat pada anak.
- Keluarga dan anak memiliki tujuan yang sama.
5. Agen Sosialisasi
Terdapat 5 media atau agen sosialisasi yang terdiri dari sebagai berikut:
Keluarga
Lingkungan pertama yang mempengaruhi seorang anak manusia adalah keluarganya sendiri.Keluarga adalah kelompok sosial paling kecil yang hanya terdiri dari ayah, ibu, dan saudara adik/kakak.
Teman Sebaya
Media sosial yang selanjutnya adalah teman sepermainan atau teman sebaya. Sosialisasi pada teman sebaya tentu saja berbeda dengan proses sosialisasi yang terjadi dalam suatu keluarga.
Sekolah
Sebagai sebuah lembaga yang melaksanakan pendidikan secara formal, sekolah adalah agen sosialisasi yang akan kita bahas selanjutnya. Fungsi sekolah sebagai agen sosialisasi adalah sebagai berikut:
- Mengembangkan kemampuan peserta didik untuk mengenali potensi diri dan juga bakatnya.
- Melestarikan kebudayaan untuk diteruskan kepada generasi selanjutnya.
- Merangsang keterampilan dalam berbicara di depan umum serta mengembangkan kemampuan berpikir.
- Memperkaya kehidupan bersama, serta menciptakan cakrawala wawasan yang intelektual serta cita rasa indah terhadap peserta didik dan meningkatkan kemampuan untuk menyesuaikan diri.
- Meningkatkan pola kehidupan yang sehat dari pendidikan jasmani dan olahraga.
- Menciptakan penerus bangsa yang cinta tanah air.
- Mengahadirkan hiburan bagi masyarakat umum lewat pentas seni maupun pertandingan olahraga.
Lingkungan Kerja
Berada dalam lingkungan kerja, pasti akan mendorong individu untuk melakukan kegiatan interaksi sosial bersama teman kerja, relasi bisnis, maupun pimpinan perusahaan. Dalam melaksanakan interaksi sosial dalam lingkungan kerja pasti menyesuaikan perananan berdasarkan kedudukannya.
Media Massa
Media massa dapat berupa media cetak seperti surat kabar, majalah dan juga koran, atau media elektronik seperti: radio, televisi, film, video, jejaring sosial, dan perangakat internet yang lainnya. Peningkatan dalam teknologi informasi memungkinkan terjadinya peningkatan dalam kualitas pesan, dan juga frekuensi pesan yang mampu didapatkan.
6. Media Sosialisasi
Berdasarkan media yang memiliki peran dalam sosialisasi, maka bentuk sosialisasi ini dapat di bedakan menjadi dua bentuk yakni:
Sosialisasi Primer
Menurut pendapat Peter L. Berger dan Luckman, sosialiasi primer dapat didefinisikan sebagai sosialisasi pertama yang dilakukan oleh individu saat kecil yakni saat belajar berkomunikasi dan berinteraksi bersama keluarganya.
Sosialisasi Skunder
Sosialisasi skunder adalah sosialisasi yang dilakukan setelah sosialisasi primer, dimana sosialisasi ini memperkenalkan individu pada kelompok tertentu yang terdapat pada masyarakat.
7. Tipe Sosialisasi
Seperti yang sudah dijelaskan di atas sosialisasi adalah proses yang mendorong individu untuk mempelajari norma dan nilai sosial yang berlaku pada masyarakat untuk mengembangkan dirinya sendiri. Ada dua tipe atau jenis sosialisasi yakni sebagai berikut:
Formal
Tipe sosialisasi ini dapat terjadi pada sebuah lembaga yang berwenang untuk melaksanakan ketentuan yang berlaku, contohnya seperti lembaga pemasayarakatan (lapas) dan sekolah.
Informal
Tipe sosialiasasi ini terdapat pada masyarakat atau pergaulan yang memiliki sifat kekeluargaan, misalnya seperti antar teman, sahabat, serta ada juga yang terdapat pada sebuahh kelompok atau organisasi yang terdapat pada sebuah masyarakat.
Pembentukan Kepribadian
1. Pengertian Kepribadian
Kepribadian adalah sebua konsep yang sangat luas sekali, sehingga sangat sulit untuk mendefinsikannya dalam satu definsi saja. Untuk dapat mengerti tentang konsep kepribadian ini kamu dapat melihat pengertian kepribadian menurut pendapat para ahli berikut ini:
M. A. W. Brower
Menurut pendapat Brower kepriadian adalah tingkah tingkah laku meliputi corak dorongan, kekuatan, opini, keinginan, serta sikap seseorang.
Koentjaraningrat
Menurut pendapat Koentjaraningrat kepribadian adalah susunan unsur akal serta jiwa menentukan perilaku maupun tindakan seseorang.
Menurut pendapat Theodore R. Newcomb kepribadian merupakan organisasi sikap dimiliki oleh seseorang sebagai salah satu latar belakang pada perilaku.
2. Unsur Kepribadian
Unsur unsur yang mempengaruhi kepribadian seseorang diantaranya adalah perasaan, pengetahuan serta dorongan naluri.
3. Faktor Pembentuk Kepribadian
- Warisan biologis (Heredity)
- Warisan lingkungan alam (Natual Environmaent)
- Warisan sosial (Social heritage maupun kebudayaan)
- Pengalaman kelompok manusia (Group Experiences)
- Pengalaman unik (Unique Experience)
4. Tahap Perkembangan Kepribadian
Berikut ini adalah tahapan perkembangan kepribadian:
- Fase pertama, fase ini ini dimulai ketika seorang anak berusia antara 1-2 tahun saat mulai mengenal dirinya sendiri.
- Fase kedua, fase ini sangat efektif sekali untuk membentuk serta mengembangkan minat dan bakat yang dimiliki oleh seorang anak.
- Fase ketiga, fase ini merupakan proses perkembangan terakhir yang di tandai dengan semakin terlihat sifatnya serta perilaku khas dari individu tersebut.
Download Rangkuman Materi Sosialisasi dan Pembentukan Kepribadian
Ling download ringkasan materi sosiologi kelas 10 materi sosialisasi dan pembentukan kepribadian >>>KLIK DISINI<<<